Headlines News :
Home » , » Tentang Terorisme Ekonomi~ KULIAH UMUM-6

Tentang Terorisme Ekonomi~ KULIAH UMUM-6

Written By Unknown on Rabu, 17 Februari 2016 | 09.19

Tentang Terorisme Ekonomi~KULIAH UMUM-6
Oleh : Yudhie Haryono

  • Mengapa kaum miskin bertambah?
  • Mengapa mereka tak punya rumah?
  • Mengapa pengangguran banjir menghimpit ?
  • Mengapa mereka dilarang sakit ?
  • Mengapa putus sekolah membuncah ?
  • Mengapa mereka tak punya beasiswa berkah?

Padahal kaum miskin, kaum nganggur dan kaum bodoh itu tinggal di negara dengan potensi kekayaan terbesar di dunia. Mengapa mereka seperti ayam yang mati kelaparan di lumbung padi?

Jawaban substansinya karena yang terjadi hari ini sesungguhnya penajaman dan keberlanjutan dari terorisme ekonomi. Yaitu perilaku dari komunitas epistemik profesional berpenghasilan sangat tinggi yang menipu negara-negara di seluruh dunia triliunan dolar.

Mereka menyalurkan uang dari Bank Dunia, USAID, IMF dan organisasi "bantuan" luar negeri lainnya menjadi dana korporasi-korporasi raksasa dan pendapatan beberapa keluarga kaya yang mengendalikan sumber-sumber daya alam di negara postkolonial. Sarana mereka meliputi laporan keuangan yang menyesatkan, pemilihan umum yang curang, penyuapan, pemerasan, s3kz dan pembunuhan.

Mereka memainkan permainan yang sama tuanya dengan kekuasaan, sebuah permainan yang telah menentukan dimensi yang baru dan mengerikan selama era globalisasi. Dalam konteks Indonesia, mereka memastikan agar:
  1. Tidak adanya UU Perekonomian Nasional,
  2. Terpilihnya pejabat publik yang pro pasar bebas.

Dua hal ini berakibat pada:
  • Penetrasi pasar swalayan milik konglomerat sampai desa,
  • Deindustrialisasi,
  • Rasio gini yg terus melebar,
  • Kepastian Utang dan Kurs mengambang,
  • Kenaikan harga sembako lebih cepat dari pendapatan rakyat,
  • Konflik agraria,
  • Tuna kuasa pendidikan, perumahan, kesehatan.
  • Agama pinggiran,
  • Media penyesatan,
  • Ketergantungan, kemiskinan dan ketimpangan.

Inilah arsitektur ekonomi kolonial hasil warisan penjajah lama yg ditajamkan oleh penjajah baru.

Merekalah teroris ekonomi yang hilir mudik di muka hidung kita tapi tak tampak nyata. Tentu saja, produk terbaik dari teroris ekonomi adalah kemiskinan dan ketimpangan. Mengapa timpang ? Karena ketidakberpihakan anggaran pemerintah dalam melakukan redistribusi pendapatan sesuai fungsi utamanya.

Yang kaya disubsidi, yang miskin dipalaki. Yang kaya makin kaya; yg miskin tambah miskin.

Kedua karena kenaikan harga internasional dari komoditas ekspor utama Indonesia seperti komoditas perkebunan dan sumber daya alam (misalnya batu bara).

Ketiga karena ketidakberpihakan regulasi ketenagakerjaan yang menguntungkan pekerja formal. Padahal jumlahnya lebih sedikit daripada pekerja informal plus pengangguran.

Keempat karena pertumbuhan ekonomi yang tidak pro-poor. Hal ini karena basis pertumbuhannya hanya di sektor jasa dan konsumsi yang padat modal tapi tak banyak serapan tenaga kerja. Industri nasional hancur, industri impor berjaya. Ekonomi nasional terpuruk, bisnis kurs membaik.

Tuan Jokowi yth. Inilah terorisme yg sesungguhnya. Bukan di Sarinah, tapi di istana tempat tuan bertahta. Sadarlah secepatnya. Kalau tidak, anda korban berikutnya. Tidak percaya? Lihatlah Lek Karno, Lek Harto, Lek Dur dan Trio A: Anjelina, Andi dan Anas.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Ngobrol Dengan Admin

Our Fan Club

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Masruchan Sahab, S.Pd.I - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template